Senin, 17 November 2014

KAS KECIL (PETTY CASH )

KAS KECIL (PETTY CASH )


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengeluaran kas didalam prakteknya, tidak semua dapat dilakukan dengan menggunakan cek, karena untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, sangat tidak efektif bila dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk itu perusahaan biasanya membentuk suatu dana khusus yang disebut dengan dana kas kecil           (Petty Cash Fund ).  

Kas kecil termasuk harta yang dimiliki perusahaan, walaupun jumlahnya relative kecil tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan objek penyelewengan, misalnya diambil oleh setiap karyawan, oleh karena itu pegendalian terhadap dana kas kecil ini harus dilaksanakan.

            Dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lainnya dan harus dipisahkan dari aktivitas lainnya, sistem dan prosedur pencatatan pengeluaran yang dilakukan dari transaksi kas kecil harus didefinisikan, ditetapkan dengan tegas dan tidak berubah-ubah dalam suatu kebijaksanaan perusahaan.

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kas Kecil
Menurut Baridwan (1999:88) mendefinisikan kas kecil yaitu: “Dana kas kecil adalah uang kas yang digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayarkan dengan cek.”

Selanjutnya Dyekman (1999:298) mengemukakan: “Dana kas kecil (Petty Cash) adalah sejenis dana imprest, yang menyediakan uang siap pakai untuk pengeluaran rutin.”

Sedangkan menurut Smith dan Skousen (1999:244) mendefinisikan: “Pembayaran kas yang mesti dilakukan dengan cepat dan pembayaran yang terlalu kecil untuk dibuat cek dapat dilakukan dari dana kas kecil.”
Dana kas kecil adalah sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu yang berasal dari kas peusahaan (kas besar). Biasanya pengeluaran-pengeluran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa dana ini hanya diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh sebab itu perusahan perlu menetapkan  anggaran apa saja yang bisa dibayarkan dengan menggunakan kas kecil, dan  anggaran apa saja yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan dana tersebut, karena tidak semua pengeluaran yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan menggunakan dana kas kecil. Tetapi ada perkiraan-perkiraan karena alasan tertentu tidak dibayarkan dengan kas kecil, walaupun jumlahnya relatif kecil.

Dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek memebutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil adalah biaya-biaya:


·         Biaya makan minum.
·         Biaya perlengkapan.
·         Biaya keperluan kantor.
·         Biaya transportasi.
·         Serta biaya-biaya lainnya.

Karena fungsinya yang demikian penting, maka pada perusahaan yang berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang mutlak harus ada. Dapat dibayarkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat akan melakukan pengeluaran uang harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu. Tapi kalau perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil, maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan dana kas kecil tadi.

            Dalam (
Lie Dharma Putra :2007) menyatakan terlepas dari material atau tidaknya nilai dari kas kecil, kas kecil memiliki peran  yang penting di dalam operasional perusahaan. Transaksi-transaksi kecil terjadi setiap hari mulai sejak awal jam operasional perusahan dipagi hari sampai akhir jam operasional di sore atau malam hari. Untuk itu, perusahan hendaklah melakukan pengelolaan kas kecil secara baik. Prosedur kas kecil mutlak diperlukan. Tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pengelolaan.             Pengelolaan yang tidak memadai atau cenderung buruk akan kas kecil, dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Dapat dibayangkan jika suatu ketika perusahaan kehabisan kas kecil, akan ada banyak pembelian kecil yang tidak dapat dilakukan dengan cepat.

2.2 Prosedur Kas Kecil
            Prosedur kas kecil antara lain sebagai berikut :

2.2.1 Penetapan Batas Saldo Maksimal dan Minimal Kas Kecil
            Di awal pembentukan akun kas kecil, manajemen hendaknya menetapkan nominal yang pasti mengenai saldo minimal dan saldo maksimal atas kas kecil. Seperti telah disampaikan di atas, nominl yang akan ditentukan disesuaikan dengan sekala operasional perusahaan. Sekiranya manajemen menggap perlu untuk mengubah batasan saldo minimal atau saldo maksimal kas kecil, tentu boleh dilakukan, akan tetapi kebijakan baru itu hendaklah di umumkan secara resmi, dan disosialisasikan kepada semua pihak di perusahaan, untuk diketahui dan dijadikan dasar pertimbangan bagi setiap departemen di perusahaan di dalam melakukan permintaan akan dana atau pembelian barang.

            Menurut Reckyaldi Nugraha dalam jurnalnya yang berjudul Analisa Sistem Pengendalian Internal Kas Kecil, menyatakan bahwa “Dana kas kecil dibentuk dengan terlebih dahulu memperkirakan jumlah kas yang diperlukan perusahaan dari pendanaan semacam itu untuk periode tertentu, seperti satu minggu atau satu bulan. Setelah mendapat persetujuan, cek disiapkan dan diuangkan sebesar jumlah yang diperlukan. Uang yang diperoleh dari cek tersebut diserahkan kepada karyawan, yang disebut petugas kas kecil. Dalam rangka pengendalian, perusahaan bisa membatasi jumlah maksimal dan jenis pembayaran yang bisa dilakukan dari dana kas kecil.”

2.2.2 Petugas Pelaksana Kas Kecil ( Kasir Kas Kecil )

            Minimal ada dua petugas pelaksana kas kecil. Mengingat fungsi dari kas kecil yang diperuntukkan untuk mendanai transaksi transaksi kecil yang sifatnya rutin setiap hari, satu orang petugas saja tidaklah cukup. Ketika salah satu kasir kas kecil meninggalkan kantor, entah karena pergantian shift atau karena cuti, hendaknya masih ada petugas kas keci lain yang dapat menggantikannya. Seorang kasir kas kecil sebaiknya memenuhi kriteria-krietria sebagai berikut : Menguasai dasar-dasar akuntansi, mampu menangani pembelian-pembelian dalam jumlah kecil, dapat bersikap konsisten, jujur dan mampu melakukan pekerjaan-perjaan yang memerlukan penggunaan spreadsheet( form sederhana).
            Manajemen hendaknya menyediakan pelatihan (training) yang memadai mengenai penanganan kas kecil. Memberikan petunjuk atau tips bagaimana melaksanakan kas kecil, mulai dari tata cara pengisian kembali kas kecil.

2.2.3 Pengisian Kembali Kas Kecil

            Begitu nilai batasan maksimal dan minimal kas kecil telah ditentukan, maka Financial Controller hendaknya memberikan perintah pengisian kepada Kasir Umum (General Cashier) dengan menarik kas dari bank. Uang diserahkan kepada Kasir kas kecil. Setelah jumlah fisik dana kas kecil selesai dihitung hendaknya dilakukan serah terima resmi, dimana Kasir Kas Kecil menandatangani tanda terima atas dana Kas Kecil yang diserahkan sekaligus sebagai tanda serah terima tanggung jawab atas dana kas kecil tersebut.

            Menurut Reckyaldi Nugraha dalam jurnalnya yang berjudul Analisa Sistem Pengendalian Internal Kas Kecil, menyatakan bahwa “Dana kas kecil biasanya diisi kembali dalam jangka waktu tertentu atau bila dana tersebut telah habis atau telah mencapai jumlah minimum. Permintaan pengisian kembali dana kas kecil harus didukung dengan bukti-bukti pengeluaran yang telah dilakukan oleh pemegang dana kas kecil. Pemegang dana kas kecil bertanggung jawab atas seluruh dana yang dikelolanya, setiap sisa uang ditambah dengan buti-bukti pengeluaran yang telah dilakukan, jumlahnya harus sama dengan dana kas kecil yang dipegangnya.”

            Kasir Kas Kecil wajib mentaati ketentuan batas saldo maksimal dan minimal atas kas kecil. Jika suatu ketika saldo kas kecil mengalami perubahan yang signifikan, maka kasir kas kecil mengajukan permohonan pengsian kembali (dalam hal saldo diperkirakan akan melewati batas bawah) kepada Financial Controller, atau melaporkan dan menyerahkan kelebihan dana (dalam hal saldo diperkirakan akan melewati batas atas yang telah ditentukan).

2.2.4 Penggunaan Kas Kecil
            Bagian yang membutuhkan, seharusnya mengajukan permohonan kas kecil sebelum melakukan pembelian, dan Kasir Kas kecil hanya boleh mengeluarkan (melakukan pembayaran) Kas Kecil, hanya untuk permohonan pembayaran atau pembelian yang telah mendapat persetujuan dari Financial Controller atau Manajer Keuangan. Untuk setiap pengeluaran, Kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran Kas Kecil yang ditanda tangani oleh penerima dana (pembayaran). Dicatat di dalam buku kas kecil, kemudian Bukti pengeluaran diarsipakan dengan baik.

Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat berjalan lancar.

2.3 Metode Pengelolaan Kas Kecil
            Dalam mengelola dana kas kecil ada dua metode yang bisa digunakan yaitu Imprest Fund Method dan Fluctuation Method.
  
2.3.1 Imprest Fund Method

Pada sistem Imprest Fund, Baridwan ( 1999 ) mendefinisikan  ”Didalam sistem ini jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil ”

            Sedangkan menurut Reckyaldi Nugraha dalam jurnalnya yang berjudul Analisa Sistem Pengendalian Internal Kas Kecil, menyatakan bahwa  “Sistem dana tetap merupakan suatu dana yang tersedia pada pemegang kas kecil. Kas kecil sistem dana tetap bersifat permanen (tetap) jumlahnya, dalam artian jumlah dana kas kecil selalu tetap sebesar dana yang diterima pada saat permulaan pembentukan. Pada sistem imprest pencatatan atas pengeluaran- pengeluaran kas kecil akan dilakukan pada saat pengisian kembali.”

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diperjelas bahwa pada sistem Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak berubah-ubah. Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk keperluan pembayarn-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, ataupun sebulan.

Bilamana jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegang kas kecil selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya.

Walaupun secara teoritis ada dua sistem penggelolaan dana kas kecil, tetapi dalam kenyataanya hampir semua perusahaan yang telah membentuk dana kas, mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk mempermudah pengawasan.

Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa dana kas kecil yang dikelola dengan sistem Imprest Fund menghasilkan beberapa keuntungan bagi pihak perusahaan yaitu untuk mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung jawaban.

2.3.2 Fluctuation Method

Menurut Baridwan ( 1999 ) Fluctuation Method dikatakan ” Dalam sistem fluktuasi saldo rekening kas kecil tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisisan kembali dan pengeluran- pengeluaran dari kas kecil ”.

            Menurut Reckyaldi Nugraha dalam jurnalnya yang berjudul Analisa Sistem Pengendalian Internal Kas Kecil, menyatakan bahwa “Sistem dana berubah merupakan suatu dana yang tersedia pada pemegang kas kecil dan jumlahnya tidak tetap. Oleh sebab itu, biasanya pengisian uang dari kas besar kedalam kas kecil tidak dikaitkan dalam jangka waktu tertentu. Pengisian tersebut dilakukan sewaktu-waktu yaitu jika persediaan uang dalam petty cash dirasakan sudah menipis. Pada sistem fluktuasi setiap terjadi pengeluaran atau transaksi dari kas kecil maka langsung dicatat.”

Dari definisi diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Fluctuation Method merupakan suatu sistem penggeloalaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak tetap dan tergantung pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk periode tertentu, misalnya dalam waktu dua minggu, sebulan dan sebagainya.

Pada sistem ini rekening kas kecil yang diselenggarakan harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil. Dalam hal-hal tertentu tidaklah praktis untuk menggunakan cek/giro bilyet sebagai alat pembayaran seperti untuk pembelian perangko, pembayaran ongkos angkut dan berbagai macam pembayaran lainnya yang jumlahnya relatif kecil.

Kwantitas  transaksi ini relatif besar dan sifatnya segera. Untuk keperluan tersebut perusahaan mengalokasikan sejumlah kas dalam jumlah tertentu yang disediakan untuk keperluan-keperluan pembayaran yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan check/Giro bilyet, yang disebut Kas Kecil.

Pembentukan kas kecil adalah menyisihkan sejumlah dana untuk keperluan khusus, dengan mentransfer / memindahbukukan sejumlah dana dari rekening kas yang ada di bank. Salah satu bentuk pengontrolan pengeluaran yang dilakukan melalui kas kecil adalah system imprest. Beberapa ketentuan dalam system ini adalah:
  • Kas kecil disediakan untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dilakukan dengan check. Semua pengeluaran kas kecil dicatat pada buku kas kecil dan  hanya diposting ke buku besar sekali saja pada saat pengisian kembali kas kecil.

  • Dana yang ditentukan dalam kas kecil harus ditetapkan melelui keputusan manajemen dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut.

  • Pengeluaran-pengeluaran kas kecil hanya dapat dilakukan setelah perintah pengeluaran kas telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

  • Pengisian kembali kas kecil dilakukan secara berkala (misalnya 1 x seminggu), untuk mengganti sejumlah kas yang telah digunakan melalui penarikan tunai dari bank. (tidak boleh dari penerimaan harian). Hal ini perlu dilakukan agar semua penerimaan kas harian selalu sama dengan jumlah yang disetorkan ke bank.

  • Karena transaksi pengisian kas kecil adalah mengeluarkan kas untuk membayar transaksi yang telah dibayar melalui dana kas kecil, yang telah disediakan sebelumnya. maka transaksi kas kecil cukup dibukukan satu kali saja pada saat pengisian kembali kas kecil. Sedangkan keterangan lebih rinci mengenai penggunaan kas kecil dicatat pada buku kas kecil yang dicatat secara terpisah dengan buku besar.
Contoh Kasus :
            Kebijakan PT Maju Jaya untuk pembentukan kas kecil pada tanggal 1 Desember 2011 sebesar Rp. 5.000.000,- pengisian kembali dilakukan selama seminggu sekali. Berikut adalah beberapa transaksi yang terjadi berkenaan dengan kas kecil.
a.       Pada tanggal 3 Desember 2011 membeli perangko sebesar Rp.500.000,-
b.      Pada tanggal 4 Desember 2011 di keluarkan sejumlah uang untuk biaya makan-minum sebesar Rp.2.500.000,-
c.       Pada tanggal 6 Desember 2011 di bayar biaya transportasi sebesar Rp.1.700.000,-
d.      Pada tanggal 7 Desember 2011 di lakukan pengisian kembali kas kecil.
Diminta :
1.      Buatlah jurnal yang berhubungan dengan transaksi di atas.

Imprest Fund Method
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2011




1
Des
Kas Kecil

 Rp  5.000.000



Kas


 Rp 5.000.000






7
Des
Beban Perangko

 Rp     500.000



Beban Makan-Minum

 Rp  2.500.000



Beban Transportasi

 Rp  1.700.000



Kas


 Rp 4.700.000








Fluctuation Method
Tgl
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
2011




1
Des
Kas Kecil

 Rp   5.000.000



Kas


 Rp  5.000.000






3
Des
Beban Perangko

 Rp      500.000



Kas Kecil


 Rp     500.000






4
Des
Beban Makan-Minum

 Rp   2.500.000



Kas Kecil


 Rp  2.500.000






6
Des
Beban Transportasi

 Rp   1.700.000



Kas Kecil


 Rp  1.700.000





7
Des
Kas Kecil

 Rp   4.700.000



Kas


 Rp  4.700.000












PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Aktiva lancar yang paling likuid ialah kas, sehingga sangat mudah untuk diselewengkan berpindah dari satu pihak ke pihak lain, kas juga salah satu alat pertukaran dan dapat memberikan dasar untuk perhitungan akuntansi, oleh karena itu dipelukannya suatu pengendalian kas.
            Dalam setiap kegiatan perusahaan tidak semuanya dapat menggunakan kas dalam jumlah yang besar seperti cek, dan giro. Oleh karenanya dibutuhkanlah kas yang berjumlah kecil untuk kegiatan perusahaan yang tidak dapat menggunakan cek dan giro yang disebut dengan kas kecil. Peran kas kecil sangat penting dalam kegiatan perusahaan guna untuk meningkatkan kelancaran aktivitas perusahaan, sangat tidak efektif ketika suatu aktifitas perusahaan yang pengeluarannya relatif kecil menggunakan cek yang membutuhkan waktu yang lama untuk menguamgkannya sehingga disinilah salah satu peran yang penting dari kas kecil.
            Kas kecil juga tidak luput dari penyelewengan, dengan jumlahnya yangt kecil hal tersebut sangat mudah di pindahtangankan dengan tidak adanya suatu bukti untuk mendukung pengeluaran kas kecil tersebut, oleh karena itu perlu adanya pengendalian yang ketat terhadap kas kecil dengan membuat prosedur-prosedur pengelolaannya.



Kami berharap Kritik, Saran, dan Pendapat nya yang membangun demi perbaikan penulisan kedepannya.
Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar