Senin, 13 Februari 2012

Jenis - Jenis Kredit Bank


JENIS-JENIS KREDIT
1.      Kredit Konsumtif
Kredit yang peruntukannya untuk konsumsi, seperti pembelian sepeda motor/mobil, keperluan anak sekolah, upacara agama, membeli tanah.rumah, alat-alat rumah tangga dan lain sebagainya yang tidak terkait dengan suatu usaha. Kredit ini masuk kedalam kredit jangka panjang.
Kelebiha Kredit Konsumtif:
  1. Prosedur layanan kami sangat cepat. Dengan pelayanan one day and one stop service, dana yang anda butuhkan dengan mudah dan cepat terpenuhi
  2. Suku bunga sangat kompetitif
  3. limit kredit s.d. Rp 800 juta untuk satu debitur
  4. Jangka waktu kredit flexible s.d. 5 tahun
  5. Angsuran ringan sesuai penghasilan(kemampuan yang dimiliki)
  6. Suku bunga 1,5% Menurun Murni

2.      Kredit Modal Kerja
Kredit yang peruntukannya untuk menambah modal usaha. Kredit ini masuk kedalam kredit jangka pendek.
Kelebihan Kredit Modal Kerja
  1. Prosedur layanan kami cepat dengan pelayanan one day and one stop service, dana yang anda butuhkan dengan mudah dan cepat terpenuhi.
  2. Suku bunga sangat kompetitif 1,5% menurun.
  3. Plafon kredit s.d Rp. 800 jt untuk satu orang debitur.


3.      Kredit Investasi
Kredit yang peruntukannya untuk menambah dan membiayai modal usaha, seperti alat-alat, gedung dan lain sebagainya yang terkait dengan usaha. Kredit ini masuk kedalam kredit jangka menengah.
Kelebihan Kredit Investasi:
  1. Proses pelayanan cepat dengan pelayanan one day and one stop service, dana yang anda butuhkan dengan mudah dan cepat terpenuhi.
  2. Suku bunga sangat kompetitif 1,5% menurun.
  3. Plafon kredit s.d Rp. 800 jt untuk satu orang debitur.

4.      Kredit Insidenstil.
Kredit atau Pinjaman khusus jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan sumber dana mendesak, penarikan dan pelunasan dana dilakukan sekaligus

a. Dilihat dari segi kegunaan
Ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis kredit, yaitu:
1) Kredit investasi
Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyek/ pabrik baru dimana masa pemakaianya untuk suatu periode yang relative lebih lama dan bisanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
2) Kredit modal kerja
Adalah kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

b. Dilihat dari segi tujuan kredit
Jenis kredit Dilihat dari segi tujuan kredit adalah sebagai berikut :
1) Kredit produktif , Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi.
2) Kredit konsumtif, Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi.
3) Kredit perdagangan , Merupakan kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dgangan tersebut.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
Jenis kredit dilihat dari segi jangka waktu adalah sebagai berikut:
1) Kredit jangka pendek
Kredit ini merupakan kredit yang memiliki jangaka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.

2) Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diberikan untuk modal kerja.
3) Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang yaitu diatas tiga tahun atau lima tahun.


d. Dilihat dari segi jaminan
Jenis kredit yang dilihat dari segi jaminan adalah sebagai berikut :
1) Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu.
2) Kredit tanpa jaminan
Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
Jenis kredit yang dilihat dari sector usaha adalah sebagai berikut:
1) Kredit pertanian
2) Kredit peternakan
3) Kredit industri
4) Kredit pertambangan
5) Kredit pendidikan
6) Kredit profesi
7) Kredit perumahan
8) Dan sektor-sektor usaha lainnya

Kami berharap Kritik, Saran, dan Pendapat nya yang membangun demi perbaikan penulisan kedepannya.
Semoga Bermanfaat.


Goodwill


Goodwill



2.1.  Pengertian Goodwill
Goodwill adalah  Aktiva Tetap Tak Berwujud yang paling tidak berwujud, dalam artian goodwill termasuk yang paling sulit diukur apalagi untuk dihitung. Goodwill masuk ke dalam kolompok Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset).
Dari sekian lama perjalanan sejarah (20 abad lebih), konsep mengenai goodwill mengalami perubahan demi perubahan. Di awal-awal  goodwill dianggap sebagai nilai lebih dari suatu perusahaan di mata customer nya, belakangan ini konsep mengenai goodwill semakin berkembang, dimana banyak pelaku bisnis dan accountant menganggap bahwa goodwill merupakan hasil dari kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investor.

2.2  Perolehan Goodwill
Dari perspektif akuntansi, goodwill hanya akan muncul pada buku apabila perusahaan membeli perusahaan lain, dimana perusahaan membayar lebih besar dari kekayaan bersih yang bisa diidentifikasi atas perusahaan yang dibelinya.

2.3 Pengukuran Goodwill
Bagaimana mengukur goodwill ? Begitu banyak metode yang dipakai dalam menentukan goodwill, dimana masing-masing metode masih mengalami pro dan kontra, yang pada akhirnya membuat goodwill sungguh menjadi materi akuntansi yang sulit untuk dipahami. Berikut adalah salah satu metode sederhana untuk mencari jumlah goodwill.
Contoh :

PT. Royal Bali Cemerlang, adalah perusahaan exporter kerang mutiara. Karena meningkatknya order atas kerang mutiara, PT Royal Bali Cemerlang mengalami kesulitan supply, satu-satunya supplier kerang mutiara terbesar dari Jayapura, yaitu PT. Jarang Untung, secara terus menerus melakukan kenaikan harga atas supply-nya. Dominasi PT. Jarang Untung atas supply kerang mutiara menjadi kesulitan tersendiri bagi PT. Royal Bali. Berdasarkan hasil rapat pemegang saham tanggal 31 Januari 2007 PT. Royal Bali Cemerlang memutuskan untuk membeli PT. Jarang Untung seharga Rp 6,000,000 secara tunai. Sebelum pembelian dilakukan neraca masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut :
NERACA PT. ROYAL BALI CEMERLANG, Per 31 Januari 2007
ASSET

Aktiva Lancar
 Rp      7,500,000
Aktiva Tetap
 Rp    10,000,000
Aktiva lain-lain
 Rp          650,000
       Total Asset
 Rp    18,150,000


LIABILITY

Hutang Dagang
 Rp          800,000
Hutang Jangka Panjang
 Rp      1,250,000


EQUITY

Modal
 Rp      3,000,000
Laba di tahan
 Rp      8,000,000
Laba Tahun Berjalan
 Rp      5,100,000
      Total Liability & Equity
 Rp    18,150,000




NERACA PT. JARANG UNTUNG, Per 31 januari 2007

ASSET

Aktiva Lancar
 Rp      1,000,000
Aktiva Tetap
 Rp      5,000,000
Aktiva lain-lain
 Rp          750,000
       Total Asset
 Rp      6,750,000


LIABILITY

Hutang Dagang
 Rp          250,000
Hutang Jangka Panjang
 Rp          750,000


EQUITY

Modal
 Rp      2,000,000
Laba di tahan
 Rp      2,250,000
Laba Tahun Berjalan
 Rp      1,500,000
      Total Liability & Equity
 Rp      6,750,000
Pertanyaan :
1. Apakah ada goodwill yang bisa diakui ?
2. Jika ada berapa besarnya goodwill ?
3. Bagaimana menjurnalnya ?
Mulai dengan mentukan kekayaan bersihnya (net asset) dengan persamaan :

Net Asset = Total Asset – Liability
Net Asset = Rp. 6.750.000 – Rp.1.000.000
Net Asset = Rp.5.750.000

Merujuk batasan pengakuan atas goodwill diatas, dimana goodwill merupakan selisih antara Harga beli dengan Nilai kekayaan bersih (net asset) yang dapat diidentifikasi atas perusahaan yang dibeli, maka besarnya goodwill dapat kita tentukan :


Goodwill = Harga Beli – Net Asset

Goodwill = Rp.6.000.000 – Rp.5.750.000

Goodwill = Rp.250.000

Dicatat dengan jurnal :
Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
31 Jan
Aktiva Lancar

 Rp      1,000,000


Aktiva Tetap

 Rp      5,000,000


Aktiva lain-lain

 Rp          750,000


Goodwill

 Rp          250,000


    Hutang Dagang


 Rp          250,000

    Hutang Jangka Panjang


 Rp          750,000

    Kas


 Rp      6,000,000

Total

 Rp      7,000,000
 Rp      7,000,000